Selasa, 11 Oktober 2011

hakekat manusia

Pengertian hakikat manusia – Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini. Al-Quran menerangkan bahwa manusia berasal tanah dengan mempergunakan bermacam-macam istilah, seperti : Turab, Thien, Shal-shal, dan Sualalah.

Hal ini dapat diartikan bahwa jasad manusia diciptakan Allah dari bermacam-macam unsur kimiawi yang terdapat dari tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses selanjutnya, Al-Quran tidak menjelaskan secara rinci. Akan tetapi hampir sebagian besar para ilmuwan berpendapat membantah bahwa manusia berawal dari sebuah evolusi dari seekor binatang sejenis kera, konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi. Anggapan ini tentu sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia. Dalam hal ini membuat kita para manusia kehilangan harkat dan martabat kita yang diciptakan sebagai mahluk yang sempurna dan paling mulia.

Walaupun manusia berasal dari materi alam dan dari kehidupan yang terdapat di dalamnya, tetapi manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan perbedaan yang sangat besar karena adanya karunia Allah yang diberikan kepadanya yaitu akal dan pemahaman. Itulah sebab dari adanya penundukkan semua yang ada di alam ini untuk manusia, sebagai rahmat dan karunia dari Allah SWT. {“Allah telah menundukkan bagi kalian apa-apa yang ada di langit dan di bumi semuanya.”}(Q. S. Al-Jatsiyah: 13). {“Allah telah menundukkan bagi kalian matahari dan bulan yang terus menerus beredar. Dia juga telah menundukkan bagi kalian malam dan siang.”}(Q. S. Ibrahim: 33). {“Allah telah menundukkan bahtera bagi kalian agar dapat berlayar di lautan atas kehendak-Nya.”}(Q. S. Ibrahim: 32), dan ayat lainnya yang menjelaskan apa yang telah Allah karuniakan kepada manusia berupa nikmat akal dan pemahaman serta derivat (turunan) dari apa-apa yang telah Allah tundukkan bagi manusia itu sehingga mereka dapat memanfaatkannya sesuai dengan keinginan mereka, dengan berbagai cara yang mampu mereka lakukan. Kedudukan akal dalam Islam adalah merupakan suatu kelebihan yang diberikan Allah kepada manusia dibanding dengan makhluk-makhluk-Nya yang lain. Dengannya, manusia dapat membuat hal-hal yang dapat mempermudah urusan mereka di dunia. Namun, segala yang dimiliki manusia tentu ada keterbatasan-keterbatasan sehingga ada pagar-pagar yang tidak boleh dilewati.

Dengan demikian, manusia adalah makhluk hidup. Di dalam diri manusia terdapat apa-apa yang terdapat di dalam makhluk hidup lainnya yang bersifat khsusus. Dia berkembang, bertambah besar, makan, istirahat, melahirkan dan berkembang biak, menjaga dan dapat membela dirinya, merasakan kekurangan dan membutuhkan yang lain sehingga berupaya untuk memenuhinya. Dia memiliki rasa kasih sayang dan cinta,

rasa kebapaan dan sebagai anak, sebagaimana dia memiliki rasa takut dan aman, menyukai harta, menyukai kekuasaan dan kepemilikan, rasa benci dan rasa suka, merasa senang dan sedih dan sebagainya yang berupa perasaan-perasaan yang melahirkan rasa cinta. Hal itu juga telah menciptakan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan pemuasan rasa cintanya itu dan memenuhi kebutuhannya sebagai akibat dari adanya potensi kehidupan yang terdapat dalam dirinya. Oleh karena itu manusia senantiasa berusaha mendapatkan apa yang sesuai dengan kebutuhannya,hal ini juga dialami oleh para mahluk-mahluk hidup lainnya, hanya saja, manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya dalam hal kesempurnaan tata cara untuk memperoleh benda-benda pemuas kebutuhannya dan juga tata cara untuk memuaskan kebutuhannya tersebut. Makhluk hidup lain melakukannya hanya berdasarkan naluri yang telah Allah ciptakan untuknya sementara manusia melakukannya berdasarkan akal dan pikiran yang telah Allah karuniakan kepadanya.

Dewasa ini manusia, prosesnya dapat diamati meskipun secara bersusah payah. Berdasarkan pengamatan yang mendalam dapat diketahui bahwa manusia dilahirkan ibu dari rahimnya yang proses penciptaannya dimulai sejak pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.

Didalam Al-Qur`an proses penciptaan manusia memang tidak dijelaskan secara rinci, akan tetapi hakikat diciptakannya manusia menurut islam yakni sebagai mahluk yang diperintahkan untuk menjaga dan mengelola bumi. Hal ini tentu harus kita kaitkan dengan konsekuensi terhadap manusia yang diberikan suatu kesempurnaan berupa akal dan pikiran yang tidak pernah di miliki oleh mahluk-mahluk hidup yang lainnya. Manusia sebagai mahluk yang telah diberikan kesempurnaan haruslah mampu menempatkan dirinya sesuai dengan hakikat diciptakannya yakni sebagai penjaga atau pengelola bumi yang dalam hal ini disebut dengan khalifah. Status manusia sebagai khalifah , dinyatakan dalam Surat All-Baqarah ayat 30. Kata khalifah berasal dari kata khalafa yakhlifu khilafatan atau khalifatan yang berarti meneruskan, sehingga kata khalifah dapat diartikan sebagai pemilih atau penerus ajaran Allah.

Namun kebanyakan umat Islam menerjemahkan dengan pemimpin atau pengganti, yang biasanya dihubungkan dengan jabatan pimpinan umat islam sesudah Nabi Muhammad saw wafat , baik pimpinan yang termasuk khulafaurrasyidin maupun di masa Muawiyah-‘Abbasiah. Akan tetapi fungsi dari khalifah itu sendiri sesuai dengan yang telah diuraikan diatas sangatlah luas, yakni selain sebagai pemimpin manusia juga berfungsi sebagai penerus ajaran agama yang telah dilakukan oleh para pendahulunya,selain itu khalifah juga merupakan pemelihara ataupun penjaga bumi ini dari kerusakan.

SIAPAKAH MANUSIA

Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.

Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :

Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.

Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang disebut pithecanthropus erectus.

Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya dibedakan.

Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).

Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan otak dan nalarnya.

Beberapa Definisi Manusia :

1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.

2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini. Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu kualitas seperti Tuhan

3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada eksistensi.

4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ; ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.

5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu –quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum diberikan alam.

6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen, memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem nilai.

Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan social. Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk lain. Manusia sebagai insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.

Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat dikelompokkan pada dua hal, yaitu potensi fisik dan potensi ruhaniah.

Potensi fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai makhluk yang berfikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah adalah akal, gaib, dan nafsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti pikiran atau rasio. Dalam Al Qur’an akal diartikan dengan kebijaksanaan, intelegensia, dan pengertian. Dengan demikian di dalam Al Qur’an akal bukan hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal diartikan dengan hikmah atau bijaksana.

Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua pengertian, yang pertama pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk bulatpanjang, terletak di dada sebelah kiri, yang sering disebut jantung. Sedangkan arti yang kedua adalah pengertian yang halus yang bersifat ketuhanan dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang dapat menangkap segala pengertian, berpengetahuan, dan arif.

Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan mengingat Tuhan adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.

Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif, karena sifatnya yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu sering disebut sebagai dorongan kehendak bebas.

PERSAMAAN dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.

Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.

Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa meampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain dijelaskan dalam surat Al-Isra ayat 70.

Diantara karakteristik manusia adalah :

1. Aspek Kreasi
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak

Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan argumen-argumen yang dibuat oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk tujuan yang sama, melalui pembuktian dengan kenyataan faktual. Al Ghazaly memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk hidup terdapat perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing. Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Dalam kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia selain mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai semua yang dimiliki jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai prinsip yang memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat. Prinsip inilah yang betul-betul membeda manusia dari segala makhluk lainnya.

TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA

Allah SWT berfirman dalam surat Ad-dzariyat:56 bahwasannya:”Allah tidak menciptakan manusia kecuali untuk mengabdi kepadanya”mengabdi dalam bentuk apa?ibadah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya seperti tercantum dalam Al-qur’an

????????????? ????? ???????? ???????? ????????? ????

“Sesungguhnya telah ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah.”

Perintah ataupun tugas yang diberikan oleh Allah kepada manusia dalam beribu-ribu macam bentuk dimulai dari hal yang paling kecil menuju kepada hal yang paling besar dengan berdasarkan dan berpegang kepada Al-qur’an dan hadist didalam menjalankannya.Begitupun sebaliknya dengan larangan-larangannya yang seakan terimajinasi sangat indah dalam pikiran manusia namun sebenarnya balasan dari itu adalah neraka yang sangat menyeramkan,sangat disayangkan bagi mereka yang terjerumus kedalamnya.Na’uudzubillaahi min dzalik

Dalam hadist shohih diungkapkan bahwa jalan menuju surga itu sangatlah susah sedangkan menuju neraka itu sangatlah mudah.Dua itu adalah pilihan bagi setiap manusia dari zaman dahulu hingga sekarang,semua memilih dan berharap akan mendapatkan surga,namun masih banyak sekali orang-orang yang mengingkari dengan perintah Allah bahkan mereka lebih tertarik dan terbuai untuk mendekati,menjalankan larangan-larangannya.Sehingga mereka bertolak belakang dari fitrahnya sebagai manusia hamba Allah yang ditugasi untuk beribadah.Oleh karenanya,mereka tidak akan merasakan hidup bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA

Berpedoman kepada QS Al Baqoroh 30-36, maka peran yang dilakukan adalah sebagai pelaku ajaran allah dan sekaligus pelopor dalam membudayakan ajaran Allah.

Untuk menjadi pelaku ajaran Allah, apalagi menjadi pelopor pembudayaan ajaran Allah, seseorang dituntut memulai dari diridan keluarganya, baru setelah itu kepada orang lain.

Peran yang hendaknya dilakukan seorang khalifah sebagaimana yang telah ditetapkan Allah, diantaranya adalah :

1.Belajar (surat An naml : 15-16 dan Al Mukmin :54)

belajar yang dinyatakan pada ayat pertama surat al Alaq adalah mempelajari ilmu Allah yaitu Al Qur’an.

2.Mengajarkan ilmu (al Baqoroh : 31-39)

ilmu yang diajarkan oleh khalifatullah bukan hanya ilmu yang dikarang manusia saja, tetapi juga ilmu Allah.

3.Membudayakan ilmu (al Mukmin : 35 )

Ilmu yang telah diketahui bukan hanya untuk disampaikan kepada orang lain melainkan dipergunakan untuk dirinya sendiri dahulu agar membudaya. Seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi SAW.

Manusia terlahir bukan atas kehendak diri sendiri melainkan atas kehendak Tuhan. Manusia mati bukan atas kehendak dirinya sendiri Tuhan yang menentukan saatnya dan caranya. Seluruhnya berada ditangan Tuhan Hukum Tuhan adalah hukum mutlak yang tak dapat dirubah oleh siapapun hukum yang penuh dengan rahasia bagi manusia yang amat terbatas pikirannya.

Kuasa memberi juga kuasa mengambil Betapa piciknya kalau kita hanya tertawa senang sewaktu diberi. Sebaliknya menangis duka dan penasaran Sewaktu Tuhan mengambil sesuatu dari kita. Yang terpenting adalah menjaga sepak terjang kita Melandasi sepak terjang hidup kita dengan kebenaran Kejujuran dan keadilan?Cukuplah Yang lain tidak penting lagi.

Suka duka adalah permainan perasaan. Yang digerakan oleh nafsu iba diri Dan mementingkan diri sendiri. Tuhanlah sutradaranya, Maka manusia manusia adalah pemain sandiwaranya Yang berperan diatas panggung kehidupan Sutradara yang menentukan permainannya Dan ingatlah bukan perannya yang penting Melainkan cara manusia yang memainkan perannya itu.

Walaupun seseorang diberi peran sebagai seorang raja besar, Kalau tidak pandai dan baik permainannya ia akan tercela. Sebaliknya biarpun sang sutradara memberi peran kecil tak berarti Peran sebagai seorang pelayan atau rakyat jelata Kalau pemegang peran itu memainkannya dengan sangat baik Tentu ia akan sangat terpuji dimata Tuhan juga dimata manusia.

Apalah artinya seorang pembesar Yang dimuliakan rakyat Bila ia lalim rakus dan melakukan hal hal yang hina. Maka ia akan hanya direndahkan dimata manusia Dan juga dimata Tuhan. Sebaliknya betapa mengagumkan hati manusia Yang menyenangkan Tuhan Bila seorang biasa yang bodoh miskin Dan dianggap rendah namun mempunyai sepak terjang Dalam hidup ini penuh dengan kebajikan Yang melandaskan kelakuannya pada jalan kebenaran. Maka mereka itulah yang paling mulia dimata Tuhan.

“Wahai orang orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan bebatuan, diatasnya terdapat malaikat malaikat yang bengis dan sadis yang tidak mengabaikan apa yang diperintahkan kepada mereka, dan mereka melakukan apa yang diperintahkan”

Itulah firman Allah yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan peranannya selama hidup di muka bumi.Peran terhadap diri sendiri dan keluarga.Bukan diawali dari peran untuk keluarga atau pun negara tapi justru peran itu ditujukan untuk diri sendiri sebelum berperan untuk orang lain.Peranan seseorang harus dibangun dari dalam diri sendiri secara terus menerus untuk mendapatkan hasil yang maksimal,ketika sebuah pribadi telah menguasai peranannya untuk diri sendiri, barulah bisa berperan untuk orang lain,terutama keluarga.Ada sebuah kata kata dari seorang teman yang pernah berbagi dengan saya tentang masalah berderma. Dia berkata pada saya”kawan untuk kita bisa memberikan sesuatu kepada orang lain tentunya kita harus dalam kondisi lebih terlebih dahulu, tidak mungkin kita dalam kondisi kekurangan terus kita meberi untuk orng lain”.Jadi untuk bisa membangun sebuah keluarga, kelompok, negara dan mungkin yang lebih besar lagi maka haruslah menjadi kewajiban kita untuk bisa terlebih dahulu membangun diri kita.

TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI HAMBA ALLAH

Tanggungjawab Abdullah terhadap dirinya adalah memelihara iman yang dimiliki dan bersifat fluktuatif ( naik-turun ), yang dalam istilah hadist Nabi SAW dikatakan yazidu wayanqusu (terkadang bertambah atau menguat dan terkadang berkurang atau melemah).

Tanggung jawab terhadap keluarga merupakan lanjutan dari tanggungjawab terhadap diri sendiri. Oleh karena itu, dalam al-Qur’an dinyatakan dengan quu anfusakum waahliikum naaran (jagalah dirimu dan keluargamu, dengan iman dari neraka).

Allah dengan ajaranNya Al-Qur’an menurut sunah rosul, memerintahkan hambaNya atau Abdullah untuk berlaku adil dan ikhsan. Oleh karena itu, tanggung jawab hamba Allah adlah menegakkan keadilanl, baik terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga. Dengan berpedoman dengan ajaran Allah, seorang hamba berupaya mencegah kekejian moral dan kenungkaran yang mengancam diri dan keluarganya. Oleh karena itu, Abdullah harus senantiasa melaksanakan solat dalam rangka menghindarkan diri dari kekejian dan kemungkaran (Fakhsyaa’iwalmunkar). Hamba-hamba Allah sebagai bagian dari ummah yang senantiasa berbuat kebajikan juga diperintah untuk mengajak yang lain berbuat ma’ruf dan mencegah kemungkaran (Al-Imran : 2: 103). Demikianlah tanggung jawab hamba Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap ajaran Allah menurut Sunnah Rasul.

TANGGUNG JAWAB MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH ALLAH

Manusia diserahi tugas hidup yang merupakan amanat Allah dan harus dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya. Tugas hidup yang dipikul manusia di muka bumi adalah tugas kekhalifaan, yaitu tugas kepemimpinan , wakil Allah di muka bumi, serta pengelolaan dan pemeliharaan alam.

Khalifah berarti wakil atau pengganti yang memegang mandat Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia bersifat kreatif, yang memungkinkan dirinya serta mendayagunakan apa yang ada di muka bumi untuk kepentingan hidupnya.

Sebagai khalifah, manusia diberi wewenang berupa kebebasan memilih dan menentukan, sehingga kebebasannya melahirkan kreatifitas yang dinamis. Kebebasan manusia sebagai khalifah bertumpu pada landasan tauhidullah, sehingga kebebasan yang dimilikitidak menjadikan manusia bertindak sewenang-wenang.

Kekuasaan manusia sebagai wakil Tuhan dibatasi oleh aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang telah digariskan oleh yang diwakilinya, yaitu hokum-hukum Tuhan baik yang baik yang tertulis dalam kitab suci (al-Qur’an), maupun yang tersirat dalam kandungan alam semesta (al-kaun). Seorang wakil yang melanggar batas ketentuan yang diwakili adalah wakil yang mengingkari kedudukan dan peranannya, serta mengkhianati kepercayaan yang diwakilinya. Oleh karena itu, ia diminta pertanggungjawaban terhadap penggunaan kewenangannya di hadapan yang diwakilinya, sebagaimana firman Allah dalam QS 35 (Faathir : 39) yang artinya adalah :

“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah dimuka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafiranorang-orang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lainhanyalah akan menambah kerugian mereka belaka”.

Kedudukan manusia di muka bumi sebagai khalifah dan juga sebagai hamba allah, bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan suatu kesatuan yang padu dan tak terpisahkan. Kekhalifan adalah realisasi dari pengabdian kepada allah yang menciptakannya.

Dua sisi tugas dan tanggung jawab ini tertata dalam diri setiap muslim sedemikian rupa. Apabila terjadi ketidakseimbangan, maka akan lahir sifat-sifat tertentu yang menyebabkan derajad manusia meluncur jatuh ketingkat yang paling rendah, seperti fiman-Nya dalam QS (at-tiin: 4) yang artinya

“sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”.

KESIMPULAN

Manusia adalah mahluk Allah yang paling mulia,di dalam Al-qur’an banyak sekali ayat-ayat Allah yang memulyakan manusia dibandingkan dengan mahluk yang lainnya.Dan dengan adanya ciri-ciri dan sifat-sifat utama yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia menjadikannya makhluk yang terpilih diantara lainnya memegang gelar sebagai khalifah di muka bumi untuk dapat meneruskan,melestarikan,dan memanfaatkan segala apa yang telah Allah ciptakan di alam ini dengan sebaik-baiknya.

Tugas utama manusia adalah beribadah (????????????? )kepada Allah SWT.Semua ibadah yang kita lakukan dengan bentuk beraneka ragam itu akan kembali kepada kita dan bukan untuk siapa-siapa.Patuh kepada Allah SWT,menjadi khalifah,melaksanakan ibadah,dan hal-hal lainnya dari hal besar sampai hal kecil yang termasuk ibadah adalah bukan sesuatu yang ringan yang bisa dikerjakan dengan cara bermain-main terlebih apabila seseorang sampai mengingkarinya.Perlu usaha yang keras,dan semangat yang kuat ketika keimanan dalam hati melemah,dan pertanggungjawaban yang besar dari diri kita kelak di hari Pembalasan nanti atas segala apa yang telah kita lakukan di dunia

Kajian Tentang Hakekat Manusia

Kajian Tentang Hakekat Manusia
A. Pandangan Ilmu Pengetahuan Tentang Manusia
Manusia selalu menjadi objek penelitian dalam berbagai disiplin ilmu, seperti antropologi, sosiologi, psikologi dan lain-lain. Mengapa kehidupan manusia itu diperhatikan, yaitu :
a. Manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan dan mempunyai hak istimewa sampai batas-batas tertentu dan memiliki tugas menyelidiki segala sesuatu secara mendalam.
b. Manusia selalu memikirkan dan bertanya tentang segala hal dan ingin mengetahuinya.
c. Setiap manusia mempunyai tanggung jawab untuk mengerti terhadap dirinya maupun terhadap orang lain dalam kehidupan.
Hakekat manusia sebagai subjek didik adalah :
1. Manusia bertanggung jawab atas pendidikannya sesuai wawasan pendidikan seumur hidup.
2. Manusia punya potensi baik fisik maupun psikis yang berbeda-beda.
3. Manusia adalah insan yang aktif.

B. Masalah jasmani rohani
Dalam tubuh manusia ada dua unsur yaitu jasmani dan rohani. Hal ini menunjukkan adannya satu totalitas hidup yang mmengandung aspek-aspek :
a) Aspek vegetatif yaitu adanya kehidupan
b) Aspek animalia yaitu adanya insting dan nafsu
c) Aspek humania yaitu adanya kesadaran tentang diri sendiri seperti pikiran, perasaan, kemauan dan hati nurani.


Di dalam unsur jasmani dan rohani terdapat dua aliran yaitu :
• paham materialisme
→ paham yang berpangkal pada realita, artina alam semesta dipandang sebagai suatu realita yang bersifat materi serba zat, serba benda.
• Paham idealisme
→ mempunyai pandangan-pandangan tentang aspek kejiwaan manusia yang tidak tampak. Bagian ini berperan dalam melakukan dan menggerakkan berbagai aktifitas manusia.

C. Pandangan antropologi metafisik
Kita harus mempelajari lima bidang pokok untuk memahami filsafat secara baik, yaitu :
 Metafisika
Merupakan cabang filsafat yang memuat suatu bagian dari persoalan filsafat yang :
 Membicarakan tentang prinsip-prinsip yang paling universal.
 Membicarakan sesuatu yang bersifat keluarbiasaan.
 Membiccarakan karakteristik hal-hal yang sangat mendasar yang berada di luar pengalaman manusia.
 Berupaya menampilkan suatu pandangan yang komprehensif tentang segala sesuatu.
 Membicarakan tentang hubungan akal dengan benda, hakekat perubahan, pengertian tentang kemerdekaan, wujud Tuhan, kehidupan setelah mati dan sebagainya.
 Epistemologi
Yaitu teori yang secara umum membicarakan tentang sumber-sumber, karakteristik dan kebenaran pengetahuan.
Persoalan epistemologi berpusat pada :
• Problem asal pengetahuan
• Problem penampilan
• Problem mencoba kebenaran
 Logika
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari segenap asas, aturan, dan tata cara penalaran yang benar.
 Etika
Etika adalah cabang ilmu yang membahas tentang tindakan manusia, dengan penekanan yang baik dan buruk.
 Sejarah filsafat
Adalah laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat. Pemikiran itu dimulai dari zaman pra yunani hingga zaman modern.



Manusia sebagai makhluk pendidikan

A. Manusia sebagai makhluk yang perlu bantuan
Dalam kehidupannya bila dibandingkan dengan makhluk lain, manusia banyak kemiripan dengan hewan, dia makan, bergerak, bernafas, bersuara dan berkembang biak serta mempertahankan diri. Tetapi manusia memiliki keahlian khusus dan pola kehidupan serta martabatnya diatas hewan.
Manusia adalah makhluk yang paling aktif dan kreatif dalam kehidupan di lingkungannya. Manusia dilahirkan tidak dengan suatu spesialisasi tertentu. Oleh karena itu manusia perlu bantuan dari pihak lain, karena tanpa bantuan dari orang lain mustahil manusia dapat melangsungkan hidupnya.

B. Dunia manusia sebagai dunia terbuka.
Dunia berperan penting bagi manusia dalam menentukan kepribadian, eksistensi, arah hidup, dan tujuan hidupnya karena baginya tidak disodorkan alam siap pakai.
Mengenai perbuatan manusia dengan lingkungannya terdapat dua pandangan yang saling berlawanan yaitu :
 Pandangan leibniz
Yang memandang pribadi aktif dari dalam. Tanpaa mendapat pengaruh dari luar, sehingga manusia merupakan penyebab, bukann akibat dari lingkungannya..
 Pandangan epifenomenalis
Yang menganggap pribadi hanyalah efek atau akibat dari sistem perserapan yang tidak berdaya sama sekali.

C. Manusia sebagai makhluk yang dapat dan perlu didik.
• Manusia yang dapat di didik
Manusia yang dapat di didik harus dapat saling mengisi dan mengimbangi serta bekerja sama dengan pendidiknya.
• Manusia yang perlu di didik
Pengajaran dan pelatihan saja belum cukup membuat bertindak susila, untuk itu perlu pendidikan karena :
• Manusia tidak dilahirkan secara dewasa dan ia tidak dapat bertindak secara mandiri dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasya.
• Kemampuan untuk hidup tidak cukup mempercayakan pada instingnya saja yaitu pertumbuhan dari dalam dirinya.
• Tidak mengikuti dorongan nafsu yang tidak selaras dengan martabat manusiawi.

D. Batas-batas pendidikan
a. Ada hal alami yang dibawa anak sejak lahir
b. Ada ajar yaitu pengaruh dari orang sekitar
c. Ada dasar dan ajar.


Tujuan hidup dan tujuan pendidikan
A. Tujuan hidup
 Untuk menjadi manusia yang dapat mengabdi pada sang pencipta.
 Mencari kebenaran yang baik sesuai dengan filsafat dan ajaran agama yang telah di wahyukan oleh Allah SWT.
 Menjadi manusia seutuhnya dan sebagai penata sosial yang kuat serta berwibawa sehingga mampu menjalankan visi dalam kehidupan sebagai manusia utuh.
 Dapat mengolah alam semesta yang telah disediakan oleh Tuhan dengan menggunakan akal dan fikiran.
 Menjadi manusia yang sehat jasmani dan rohani, sehingga terjadi keseimbangan kehidupan di dunia dan ehidupan di akhirat.


B. Tujuan pendidikan
Tujuan dari pendidikan adalah untuk membentuk watak dan kepribadian, mampu menumbuhkan kesadaran yang didasarkan pada ideologi bangsa dan negara.




Komponen-komponen kehidupan yang baik
A. Prinsip dasar hidup yang benar
1. Menghargai dan menjunjung tinggi harkat dan martabat orang lain
2. Membiasakan diri mencintai sesama manusia
3. Sabar dan selalu bijaksana dalam menghadapi masalah dan penuh perhitungan dalam mengambil keputusan
4. Mempunyai hubungan baik sesama manusia
5. Peka terhadap rangsangan dan mampu menahan emosi dan perasaan
6. Dapat mengendalikan diri yang menunjukan kematangan dan kedewasaan dalam bertindak
7. Memiliki kesadaran cinta tanah air dan bangsa
8. Patuh dan taat kepada Allah agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
9. Melatih dan membiasakan diri dalam hidup dan pergaulan yang bersifat demokratis

B. Pentingnya kehidupan yang benar bagi kehidupan manusia dan pendidikan
Dalam kehidupan manusia diperlukan pendidikan agar tercapai kehidupan yang benar dengan hal yang harus dilakukan :
1. Memelihara kesucian diri baik jasmani maupun rohani
2. Menanamkan disiplin baik terhadap diri sendiri maupun terhadap keluarga
3. Memelihara kerapian diri sendiri sebagai menyerasikan adanya disiplin pribadi dan keharmonisasi pribadi
4. Bersikap tenang dan tidak terburu-buru
5. Menjaga keutuhan dan kebulatan serta kesinambungan dalam mewujudkan pembinaan konseptual nilai-nilai dan moral dalam kehidupan sehari-hari.


Filsafat dan tujuan pendidikan

A. Ontologi filsafat pendidikan
Ontologi adalah disiplin ilmu. Ontologi filsafat pendidikan suatu kenyataan dimana kehidupan manusia itu bersifat dinamis, temporal, spiritual serta pluralistik. Pendidikan suatu norma yang objektif dalam masyarakat, negara dan bangsa, cita-cita dan tujuan pendidikan didasarkan kepada realisasi norma objektif negara tersebut.

B. Epistemologi filsafat pendidikan
 Epistemologi filsafat adalah pengetahuan dan kebenaran bersifat aktif, intelegensi dan operasionalisme media dan media eksperimen yang merupakan ciri-ciri utama suatu pendidikan nasional.
 Menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan, batas, validitas dan hakekat ilmu pengetahuan.



C. Exiologi filsafat pendidikan
Exiologi menurut Rames dijelaskan bahwa bidang ini menyelidiki pengertian, jenis, tingkat, sumber dan hakekat pendidikan secara kesemestaan.
Dasar-dasar exiologi filsafat pendidikan
1. Filsafat pendidikan mempunyai landasan Pancasila dan UUD 45
2. Filsafat pendidikan dapat membedakan secara hakiki sumber-sumber niali kebenaran dalam suatu perwujudan
3. Filsafat pendidikan merupakan sosial budaya dan kebudayaan umat manusia secara keseluruhan diperadaban manusia menurut tempat dan zamannya.


Aliran filsafat pendidikan progresivisme
A. Pandangan ontologi progresivisme
1. Azas keduniawian adalah disiplin ilmunya universal yang berarti amat luas dan tak terbatas. Dengan kata lain kenyataan yang berlangsung dalam kehidupan manusia.
2. Pengalaman suatu realita yang telah meresep dan membina pribadi
3. Pemikiran sebagai fungsi manusia yang unik atau pemikiran apa-apa yang dilakukan manusia tersebut.
Pengalaman itu dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
a. Pengalaman itu dinamis adalah kehidupan terjadi dengan perubahan yang terus menerus.
b. Pengalaman itu temporal adalah terjadi perubahan dan perbedaan pengalaman dari waktu ke waktu.
c. Pengalaman itu spatial adalah terjadi disuatu tempat dalam lingkungan manusia.
d. Pengalaman itu pluralistis adalah pengalaman itu terjadi seluas adanya interaksi sedalam mana individu itu terlibat.

B. Pandangan epistemologi progresivisme
1. Pengetahuan dan kebenaran
Maksudnya pengetahuan dan kebenaran adalah kemampuan suatu ide untuk memecahkan suatu problem karena itu kebenaran merupakan konsekuensi satu ide, realita pengetahuan dan berdaya guna dalam kehidupan.
2. Pengetahuan itu bersifat positif
 Pengetahuan produk aktivitas baik terhadap tuntutan lingkungan maupun terhadap pengalaman yang dihadapi untuk memenuhi tuntutan masa depan.
 Pengetahuan itu mengalami proses penyempurnaan dari waktu ke waktu.
3. Kebenaran bersifat aktif
Karena kebenaran ini adalah hasil dari suatu pengetahuan, hasil pemilihan dalam proses pemecahan masalah, untuk pemecahan masalah itu tidak mungkin tanpa pengetahuan.
4. Intelegensi dan operasionalisme
 Intelegensi adalah kemampuan untuk menghasilkan kembali untuk suatu alternatif maupun konsekuensi yang ditimbulkan.
 Operasionalisme adalah memberikan pengarahan dengan cara-cara pendekatan tertentu dalam menafsirkan masalah kemanusiaan.
5. Immediate experience dan mediate experience
 Immediate experience adalah pengalaman dan kesadaran manusia.
 Mediate experience adalah subjek berada antara keadaan kehilangan keseimbangan dengan adanya keseimbangan subjek berada antara terganggu dengan tenang.

C. Pandangan exiologi progresivisme
1. Approach empiris adalah masalah dari pengalaman yang real dalam kehidupan manusia
2. Approach artistik adalah suatu nilai yang memperkaya eksperimen manusia. Nilai artistik memberi isi dan kedalaman bagi pengalaman seseorang. Yang termasuk nilai artistik adalah nilai estetika, ilmu pengetahuan dan seni.
3. Demokrasi As Value adalah nilai individual sekaligus dengan demokrasi semua individu yang memiliki hak asasi.



Aliran filsafat pendidikan esensialisme
Aliran pada esensialisme adalah pendidikan harus didasarkan nilai-nilai kebudayaan yang telah ada semenjak awal peradaban umat manusia.
A. Pandangan ontologi esensialisme
1. Sintesa idealisme dan realisme tentang hakekat realita berarti esensialisme mengaku adanya realita objektif disamping konsep-konsep.
2. Aliran esensialisme dipengaruhi penemuan-penemuan ilmu pengetauan modern.
3. Penafsir spiritual atas sejarah.
4. Paham makrokosmos dan mikrokosmos
Paham makrokosmos adalah keseluruhan semestanya dalam suatu design dan kesatuan menurut teori kosmologi. Paham mikrokosmos adalah sebahagian tunggal, suatu fakta yang terpisah keseluruhan baik tingkat umum, pribadi manusia maupun lembaga.

B. Pandangan epistemologi esensialisme
1. Konstaversi jasmani dan rohani
perbedaan realisme dengan idealisme, idealisme adalah manusia yang mengetahui sesuatu hanya melalui ide rohaniah sedangkan realisme adalah manusia mengetahui sesuatu realita melalui jasmani dan rohani.
2. Approach idealisme pada pengetahuan
 Personalisme adalah manusia bahagian dari rasio Tuhan yang maha sempurna.
 Approach personalisme adalah manusia tak mungkin mengetahui sesuatu hanya dengan kesadaran jiwa tanpa adanya pengamalan.

C. Pandangan oxiologi esensialisme
1. Teori nilai menurut idealisme
Menyatakan bahwa hukum-hukum efisiensi adalah hukum kosmos, nilai-nilai yang terkandung didalamnya adalah :
a. Teori nilai idealisme modern
b. Teori sosial idealisme
c. Teori estetika idealisme
2. Teori nilai menurut realisme
Menyatakan bahwa sumber-sumber pengalaman manusia terletak pada keteratuaran lingkungan hidupnya, kecendrungan ini melahirkan :
a. Etika determinisme
b. Teori sosial realisme
c. Teori estetika realisme.





Dasar filsafat pendidikan pancasila
A. Dasar pikiran dan rasional
Secara yuridis konstitusional negara Indonesia berdasarkan pancasila yang termaksud dan pembukaan UUD 45 alinea ke-4. Ketentuan yuridis konstitusional mengandung makna konsekuensi baik formal maupun fungsional menyatakan:
1. Pancasila adalah dasar negara atau falsafat negara
2. Pancasila adalah norma-norma dasar dan norma-norma tertinggi dalam negara RI
3. Pancasila adalah ideologi negara
4. Pancasila adalah identitas dan karakteristik bangsa atau kepribadian nasional
5. Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa.

B. Hubungan filsafat pendidikan pancasila dengan pendidikan dan masyarakat
Manusia sebagai individual yang menentukan sikap dan wawasannya, kebijaksanaan dan strategi serta tujuan dan sasaran yang hendak ditempuhnya. Pertimbangan dan penentuan ini diambil bardasarkan keyakinan, motivasi dan tujuan dalam hidupnya, maka manusia sebagai subjek individual.
pendidikan adalah suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan individu menurut tujuan dan kehendaknya secara mandiri. Masyarakat memiliki keyakinan dan kepercayaan yang tercermin dalam tujuan dan hasrat luhur atau kehendak berdasarkan cita dan karsa memilih dan menerapkan aktivitas kehidupan.
Hubungan masyarakat dengan pendidikan itu sebagai hubungan fungsional berarti:
• Bahwa masyarakat atau negara secara sadar mandiri, cita karsa, atau tujuan dan keinginan luhur yang akan dicapai melalui kebijakan, lembaga, dan strategi tertentu.
• Pendidikan suatu lembaga perwujudannya secara rasional adalah sistem pendidikan nasional yang bersumber dan ditentukan oleh cita karsa manusia menurut keyakinan dan pandangan hidup dan filsafat negara sebagai sumber nilai cita dan kepribadian nasionalnya.

C. Urgensi filsafat pendidikan pancasila dalam sistem pendidikan indonesia
Filsafat pendidikan adalah nilai dan keyakinan filosofis yang menjiwai dan mendasari serta memberikan identitas suatu sistem pendidikan nilai-nilai itu bersumber pada pancasila yang di laksanakan pada berbagai sistem kehidupan nasional secara keseluruhan.
Fungsi pendidikan adalah membangun potensi negara khususnya melestarikan kebudayaan dan kepribadian bangsa yang menentukan eksistensi dan martabat bangsa.
Pendidikan nasional harus dijiwai oleh filsafat pendidikan pancasila. Pendidikan pancasila merupakan tuntunan nasional, karena cita dan karsa bangsa atau tujuan nasional dan hasrat luhur rakyat tersimpul dalam pembukaan UUD 1945 sebagai perwujudan jiwa pancasila, cita dan karsa yang diusahakan secara lembaga didalam pendidikan nasional.


Sistematika filsafat pendidikan pencasila dan moral
A. Sistematika filsafat pancasila
Sistem filsafat dikategorikan sebagai berikut :
1. Bidang ontologi
• Azas dan sumber ada kemestaan dari Tuhan
• Ada alam semesta sebagai ada tidak terbatas
• Adanya subjek pribadi manusia
• Eksistensi tata budaya sebagai perwujudan martabat
• Eksistensi subjek manusia mandiri selalu dengan motivasi luhur

2. Bidang epistemologi
• Pribadi manusia adalah subjek yang secara potensial dan aktif berkesadaran tahu atas eksistensinya.
• Proses terbentuknya manusia adalah hasil kerjasama atau produk hubungan fungsional.
• Sumber pengetahuan adalah alam semesta
• Proses pembentukan pengetahuan melalui lembaga pendidikan
• Pengetahuan manusia baik jenis maupun tingkatannya dapat di bedakan.

3. Bidang oxiologi
• Tuhan adalah sumber nilai semesta yang menciptakan nilai dalam makna dan wujud.
• Subjek manusia dapat membedakan secara hakiki maka sumber nilai berada dalam perwujudan.
• Nilai dan kesadaran manusia yang realistis meliputi alam semesta.
• Manusia dan potensi martabatnya menduduki fungsi ganda dalam hubungannya dengan nilai.
• Martabat kepribadian manusia secara potensial integritas dari hakekat manusia..

B. Pancasila sebagai sumber dan dasar moral
1. Pancasila merupakan dasar negara atau falsafat negara
2. Pancasila merupakan norma dasar dan norma tertinggi didalam negara
3. Pancasila merupakan ideologi negara, ideologi nasional
4. Pancasila merupakan identitas dan karakteristik bangsa yang perwujudannya secara melembaga sebagai sistem negara pancasila.
5. Pancasila adalah jiwa dan kepribadian bangsa, pandangan hidup yang menjiwai.


C. Tujuan pendidikan pancasila
1. Merumuskan formal konstitusional baik dalam UUD maupun GBHN dan UU kependidikan lainnya.
2. Menjabarkan konsepsional
3. Untuk membentuk kepribadian peserta didik agar mereka tahu apa potensinya ke depan.
4. Menanamkan dan melestarikan nilai-nilai luhur pancasila baik sebagai pribadi maupun masyarakat .

D. Sistem pendidikan nasional pancasila
1. Sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
2. Sistem pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan.
3. UU No.20 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional ini perlu diganti
4. Berdasarkan dari pemikiran 3 poin itu telah diganti dengan UU No.20 tahun 2003.
5. Merupakan usaha dan lembaga yang menjamin pengalaman, pengembangan, dan pelestarian pancasila secara mantap.
Etika profesional
A. Ciri-ciri profesional
1. Adanya pengetahuan khusus
2. Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat
4. Ada izin khusus untuk bisa menjalankan profesi
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu organisasi profesi.

B. Prinsip-prinsip etika profesi
1. Tanggung jawab
2. Keadilan adalah adil dalam berbuat bidang apa saja
3. Otonomi, prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan diberi kebebasan dalam menjalani profesinya
4. Menuju profesi luhur.